Jakarta – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM kembali menggelar kegiatan Kopi Senja, Senin (8/12). Kegiatan diskusi kali ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi publik yang efektif dan penampilan profesional sebagai bagian dari transformasi ASN menuju pribadi yang lebih adaptif dan strategis.
Mengawali diskusi Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Noor Arifin Muhammad diwakili oleh Koordinator Teknik dan Lingkungan Migas, Joko Hadi Wibowo, menyampaikan bahwa kegiatan bertajuk “Kelompok Berbagi Semangat dan Pembelajaran” atau Kopi Senja Ditjen Migas merupakan wadah untuk memperkuat kolaborasi, berbagi pengalaman, serta meningkatkan kapasitas seluruh pegawai melalui diskusi yang ringan namun bermakna. Lebih lanjut Joko menyambut baik kegiatan Kopi Senja Season 3 Episode 3 dengan tema “Bukan ASN Biasa: Komunikasi Publik Yang Efektif dan Penampilan Profesional,” sebagai salah satu upaya untuk penguatan kompetensi ASN di bidang komunikasi efektif dan personal branding.
“Zaman sekarang kemampuan komunikasi menjadi hal yang sangat penting. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri tentunya, memperkuat citra organisasi. Selain itu juga mendukung penyampaian pesan secara efisien dan tepat sasaran, baik untuk eksternal maupun internal antarunit,” imbuh Joko.
Dihadapan perwakilan ASN di lingkungan Ditjen Migas, Joko menyampaikan bahwa penampilan profesional juga tidak kalah penting. Ia menjelaskan bahwa selama ini kegiatan harian ASN biasanya menggunakan pakaian dinas, sedangkan untuk acara tertentu yang lebih formal, cukup menyesuaikan dengan ketentuan dan memastikan penampilan tetap rapi dan sopan.
Pada kesempatan yang sama, hadir sebagai pembicara V&V Group Communication, Training & Development, Amel Sannie menyampaikan bahwa dahulu ASN sering dipersepsikan sebagai sosok yang kaku, kurang progresif. ASN dianggap tidak cukup adaptif terhadap perubahan dan minim profesionalisme. Namun saat ini, perjalanan transformasi telah membawa perubahan besar, dimana ASN berkembang menjadi pribadi yang smart dan strategis, andal dan siap menghadapi masa depan.
Saat ini, menurut Amel penting bagi ASN sebagai pelayan publik untuk membangun personal branding, yakni cara orang melihat, merasakan, dan menilai kompetensi seseorang bahkan sebelum seseorang itu berbicara. Lebih lanjut pihaknya menjelaskan bahwa personal branding bagi ASN tidak hanya tentang penampilan atau cara berbicara, tetapi keseluruhan perilaku yang mencerminkan kualitas, karakter, dan komitmen ASN dalam memberikan layanan publik yang berintegritas dan profesional.
Setidaknya terdapat 3 (tiga) pilar Personal Branding bagi ASN, pertama Value (nilai) ASN harus memiliki nilai-nilai yang terpercaya dan objektif, teknis & strategis. Pilar kedua yaitu Voice (suara) dimana ASN harus memiliki suara yang jelas dan humanis, tidak teknis berlebihan dan mewakili institusi. Pilar ketiga Visual (citra), seorang ASN harus memiliki penampilan rapi, gesture yang meyakinkan dan ekpresi ramah dan terbuka.
(RAW)