Peresmian
pelepasan FSRU dilakukan oleh
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan sebagai Komisaris Utama
PT Nusantara Regas, operator FSRU Regas
Satu. Dalam kesempatan tersebut Karen mengungkapkan, penuntasan
pembangunan FSRU Regas Satu
merupakan salah satu tahapan langkah penting menuju pengoperasian fasilitas
terminal penerima LNG yang dikenal dengan Proyek FSRU Jawa Barat tersebut
FSRU Jawa Barat akan menjadi tonggak penting bagi upaya
pemenuhan kebutuhan gas domestik. Dengan kapasitas maksimum 3 juta metrik ton
LNG per tahun, FSRU tersebut dapat
memasok gas untuk PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok sebanyak 400 MMSCFD.
Dengan FSRU ini, pada tahap awal Nusantara
Regas akan dapat memenuhi komitmen pasokan gas kepada PLN dengan kapasitas 1,5
juta ton LNG per tahun, kata Karen dalam siaran pers PT Pertamina.
FSRU tersebut akan dioperasikan oleh Nusantara Regas, anak perusahaan
Pertamina dan PGN dengan komposisi saham 60% milik Pertamina dan 40% milik PGN.
FSRU Jawa Barat telah mendapatkan pasokan LNG dari Bontang sebanyak
11,75 juta ton selama 11 tahun.
Proyek FSRU Jawa Barat ditujukan untuk
mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Permintaan
gas domestik pada 2008 telah mencapai sekitar 2.000 MMSCFD. Pada 2020, potensi
permintaan gas domesik diperkirakan akan melonjak hingga 4.500 MMSCFD yang utamanya dipicu oleh pertumbuhan
kebutuhan pada pembangkit listrik, industri, pupuk, transportasi dan rumah
tangga.