Gas CBM Untuk Domestik

Dalam sambutannya ketika membuka acara IndoCBM 2010 di JHCC, Rabu (28/4) siang, Darwin mengemukakan, permintaan akan energi di Indonesia tumbuh dengan pesat. Terutama untuk memenuhi kebutuhan listrik, pabrik pupuk dan industri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah mengembangkan gas bumi conventional dan unconventional seperti CBM.

“Untuk menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan, Pemerintah intens mengembangkan gas bumi conventional dan unconventional seperti CBM,” katanya.

Ia mengemukakan, cadangan CBM Indonesia yang mencapai 453,3 TCF dan tersebar di 11 cekungan, termasuk lima terbesar di dunia. Karunia ini patut disyukuri dan harus dimanfaatkan dengan bijaksana, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Produksi gas dari CBM ini, diharapkan tidak mengulangi kecenderungan di masa lalu dimana hasil sumber daya alam sudah keburu banyak terikat untuk banyak kebutuhan perekonomian di luar kita (ekspor),” tambah Darwin.

Untuk tahap awal, rencananya gas dari CBM akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pada tahun 2011. Selanjutnya, produksi CBM diharapkan dapat mencapai 500 MMSCFD pada tahun 2015, 1.000 MMSCFD pada tahun 2020 dan 1.500 MMSCFD untuk tahun 2025.

Hingga saat ini, telah ditandatangani 20 kontrak kerja sama CBM yaitu Blok Barito Banjar I, Barito Banjar II, Barito Tapin, Batangasin, Bentian Besar, Indragiri Hulu, Kotabu, Kutai, Muara Enim, Ogan Komering, Ogan Komering II, Pulang Pisau, Rengat, Sangatta I, Sangatta II, Sekayu, Tabulako, Tanjung Enim, Sanga-Sanga dan Barito.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.