“Seperti prediksi yang pernah saya sampaikan, karakter masyarakat kita
kalau harga barang itu murah, kita susah diajak berhemat. Bikin kampanye,
baliho, diajak berhemat susah. Tapi begitu BBM-nya menjadi Rp 6.500 per liter
tahun lalu, maka sebagian besar masyarakat menghemat,†kata Menteri ESDM Jero
Wacik dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (29/1).
Sebelumnya ketika volume BBM bersubsidi dipatok 48 juta KL, kata Wacik,
pihaknya sempat khawatir bahwa kuota tersebut akan terlampaui. Namun dengan
adanya penghematan BBM subsidi 1,49 juta KL tahun 2013, pemerintah berharap kuota
tahun 2014 sebesar 48 juta KL tidak akan terlampaui.
Untuk tahun 2014, kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 48 juta KL,
terdiri dari Bensin Premium 32,46 juta KL, Kerosene 0,90 juta KL, Minyak Solar
14,64 juta KL. (TW)