ICP Januari 2011 Capai USD 97,09

Sedangkan harga Minas/SLC mencapai USD 99,82 per barel, naik USD 6,01 per barel dibanding Desember 2010 yang mencapai USD 93,81 per barel.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, peningkatan harga minyak mentah Indonesia itu sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain terhentinya suplai minyak dari jalur pipa Trans-Alaska yang menyalurkan 12% produksi minyak mentah AS akibat terjadinya kebocoran pada awal Januari 2011.

Selain itu, musim dingin yang masih berlanjut di sejumlah wilayah di belahan bumi bagian utara (Eropa, AS dan Kanada) yang berdampak pada peningkatan konsumsi produk minyak terutama heating oil serta meningkatnya kekhawatiran pasar akan terjadinya hambatan suplai minyak melalui Terusan uez yang disebabkan oleh ketegangan politik di Mesir.

Peningkatan harga minyak mentah juga disebabkan oleh perkiraan meningkatnya permintaan minyak mentah dunia oleh IEA (International Energy Agency), EIA (Energy Information Administration) dan OPEC. IEA dalam laporan bulan Januari 2011 memperkirakan permintaan minyak global untuk tahun 2011 sebesar 89,1 juta barel per hari, meningkat 1,4 juta barel per hari dibandingkan tahun 2010 yang ditopang pemulihan ekonomi global dan musim dingin yang masih berlangsung di belahan bumi utara.

Sementara EIA dalam laporan bulan Januari 2011 memperkirakan pertumbuhan konsumsi minyak global rata-rata 1,4 juta barel per hari pada tahun 2011, yang ditopang oleh konsumsi negara-negara non OECD khususnya China, Timur Tengah dan Brazil.

”OPEC dalam laporan bulan Januari 2011 memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global 2011 sebesar 1,2 juta barel per hari, ditopang oleh pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut,” tambah Tim Harga Minyak Indonesia.

Faktor lain yang juga meningkatkan harga minyak adalah keputusan OPEC untuk tetap menahan tingkat produksi pada level kuota saat ini yaitu 24,845 BOPD. OPEC menilai peningkatan harga bukan karena fundamental pasar, melainkan ulah spekulan. Karena itu, OPEC enggan beraksi.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh keputusan Pemerintah China yang belum meningkatkan suku bunganya untuk mengendalikan inflasi dan peningkatan permintaan heating oil Jepang di saat musim dingin serta beroperasinya keseluruhan kilang minyak Jepang.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Januari 2011 dibandingkan bulan Desember 2010, sebagai berikut:

  • WTI (Nymex) naik sebesar USD 0,35 per barel dari USD 89,23 per barel menjadi USD 89,58 per barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar USD 4,66 per barel dari USD 92,25 per barel menjadi USD 96,91 per barel.
  • Tapis (Platts) naik sebesar USD 4,39 per barel dari USD 95,96 per barel menjadi USD 100,35 per barel.
  • Basket OPEC naik sebesar USD 4,15 per abrel dari USD 88,54 per barel menjadi USD 92,69 per barel.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.