ICP Juni 2012 US$ 99,08 per Barel


Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 103,37 per barel, turun sebesar US$ 14,30 per barel dari bulan Mei 2012 yang mencapai US$ 117,67 per barel.

 

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, menurut Tim Harga Minyak Indonesia, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu kekhawatiran pasar atas ancaman resesi global yang dipengaruhi oleh:

  1. Melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan China yang diindikasikan dengan menurunnya kegiatan manufaktur dan meningkatnya angka pengangguran di AS.
  2. Rasio kredit macet di lembaga-lembaga keuangan Spanyol naik menjadi 8,72% yang merupakan titik tertinggi selama 18 tahun terakhir. Spanyol diperkirakan membutuhkan dana bailout hingga 100 milyar Euro.
  3. Pemerintah Jerman masih belum setuju atas mekanisme bailout atas sejumlah negara bermasalah di Eropa dan kebijakan penerbitan obligasi zona Eropa untuk menyelesaikan krisis hutang.
  4. Tingkat pengangguran zona Eropa mencapai 11% atau tertinggi dalam 17 tahun terakhir.

 

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak Juni adalah proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu:

  1. International Energy Agency (IEA) merevisi proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 menjadi sebesar 89,9 juta barel per hari atau turun 0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya akibat buruknya kondisi perekonomian global.
  2. Energy Information Administration (EIA) merevisi proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 menjadi sebesar 88,78 juta barel per hari atau turun 0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya akibat buruknya indikator ekonomi di Eropa, China dan AS.

 

Selain itu, kuota produksi Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) tetap dipertahankan pada level 30 juta barel per hari. Berdasarkan hasil rapat OPEC tanggal 14 Juni 2012, diputuskan tidak ada peningkatan kuota OPEC namun kuota masing-masing negara anggota tidak diatur, sehingga diperkirakan produksi minyak mentah OPEC tetap di atas kuota yang ditetapkan.

 

Penurunan harga minyak juga disebabkan karena proyeksi produksi minyak mentah dari negara-negara non OPEC tahun 2012 menunjukkan peningkatan antara 0,05-0,12 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya berdasarkan publikasi IEA, EIA, OPEC dan CGES (Centre for Global Energy Studies).

 

”Stok minyak mentah komersial AS kembali mengalami peningkatan, dimana stok saat ini mencapai 387,2 juta barel atau 14,8% di atas rata-rata stok 5 tahun terakhir berdasarkan data mingguan EIA akhir Juni 2012,” kata Tim Harga Minyak Indonesia.

 

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi China akibat krisis ekonomi zona Eropa yang diindikasikan dengan turunnya kegiatan manufaktur China dalam delapan bulan berturut-turut dan turunnya permintaan produk minyak dari India, khususnya jenis heavy fuel oil, naptha dan jet/kerosene.

 

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juni 2012 dibandingkan Mei 2012, sebagai berikut:

- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 12,31 per barel dari US$ 94,72 per barel     menjadi    US$ 82,41 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar US$ 14,36 per barel dari US$ 110,29 per barel menjadi US$ 95,93 per barel.

- Tapis (Platts) turun sebesar US$ 16,94 per barel dari US$ 117,21 per barel menjadi US$ 100,27 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar US$ 14,04 per barel dari US$ 108,07 per barel menjadi US$ 94,03 per barel.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.