Pertamina juga menyatakan
sedang mempelajari kemungkinan untuk mengikuti penawaran blok-blok migas di
Irak yang akan dilakukan pada Mei mendatang. Penawaran blok migas ini,
dilakukan Irak sekali setahun. Sekitar 12 blok migas akan ditawarkan pada
kesempatan itu.
Demikian benang merah
pertemuan Dirjen Migas Kementerian ESDM dengan PT Pertamina di Gedung Migas,
Kamis (16/2).
Pertamina mengharapkan
dukungan pemerintah dalam bentuk kerja sama G
to G antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Irak, terutama di bidang
ESDM dan keterlibatan langsung Pemerintah Indonesia dalam kerja sama dengan
Irak.
Dirjen Migas Kementerian ESDM
Evita H. Legowo menyambut baik rencana tersebut dan meminta Pertamina
menyampaikan laporan resmi kepada Menteri ESDM Jero Wacik mengenai hasil kunjungan Dirut PT Pertamina
Karen Agustiawan ke Irak dan rencana kerja sama dengan Irak.
â€ÂSementara itu, Ditjen Migas
akan mulai menjajaki rencana kerja sama G
to G di bidang ESDM dengan Pemerintah Irak,†tambah Evita.
Pemilihan Irak sebagai salah
satu rencana investasi hulu migas Pertamina, lantaran negara tersebut tercatat pada
peringkat empat negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, namun
produksinya masih relatif terbatas. Cadangan minyak Irak diperkirakan sekitar
143 miliar barel.
Selain itu, sebagai negara
terbuka baru (pasca perang), Pemerintah Irak membuka peluang investasi dari
investor internasional. Negara yang pernah dipimpin Saddam Husein tersebut,
menawarkan sejumlah insentif yang menarik.