Jargas Untuk Rumah Tangga Hemat Subsidi Rp 1 Triliun

Demikian dikemukakan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh pada acara peresmian pemanfaatan dan penandatanganan nota kesepahaman jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga, Kamis (18/3).

Dikatakan Darwin, pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga ini merupakan wujud konkrit diversifikasi energi. Penggunaan gas bumi merupakan pilihan tepat di tengah fluktuasi harga minyak dunia yang otomatis berpengaruh terhadap subsidi yang harus ditanggung Pemerintah.

“Pada tahun 2009, subsidi BBM mencapai Rp 45,53  triliun. Diharapkan dengan program pembangunan jaringan distribusi gas bumi ini, beban subsidi dapat berkurang lagi,” katanya.

Darwin memaparkan, cadangan minyak bumi diperkirakan hanya mampu bertahan 15 tahun, sedangkan gas bumi sekitar 60 tahun. Artinya, peluang gas bumi masih cukup besar. Sayangnya, pemanfaatannya belum maksimal. Untuk mendukung pengembangan gas bumi, harus ditunjang berbagai rencana peningkatan pemanfaatan, seperti rencana pembangunan jaringan distribusi gas bumi yang terpadu, agar dapat memicu pertumbuhan pasar gas, ekonomi pengembangan wilayah dan pembukaan lapangan kerja.

Pada kesempatan tersebut, Darwin juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya, sehingga pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga dapat berjalan lancar.

Kepada BPMIGAS dan KKKS, ia mengharapkan kerja samanya dengan menyisihkan sebagian kecil produksinya untuk program ini.

“Secara volume, kebutuhannya tidak besar, hanya sekitar  1-2 MMSCFD,” kata Darwin.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.