Jatuhnya harga minyak dunia itu, kata Maizar, disebabkan oleh berlebihannya suplai minyak akibat berkurangnya permintaan menyusul menurunnya aktivitas ekonomi AS.
Kalau kegiatan ekonomi menurun, suplai akan berlebih dan otomatis harga akan turun. Sebaliknya, jika perekonomian AS membaik maka harga akan kembali meningkat, katanya sebelum rapat di Departemen ESDM, Kamis (24/1).
Meski harga minyak turun, Maizar memperkirakan OPEC belum akan mengurangi produksinya. OPEC bersikap hati-hati dalam memutuskan apakah akan menaikkan atau mengurangi produksi dan saat ini lebih memilih untuk melihat perkembangan dalam jangka waktu tertentu.
Angka US$ 70 per barel, lanjutnya, merupakan batas bawah harga minyak yang diperkirakan organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut.
Sementara itu, harga basket OPEC pada tanggal 23 Januari mencapai US$ 84,68, naik US$ 0,84 dibanding hari sebelumnya yang mencapai US$ 83,84. Sejak awal Januari 2008, harga basket OPEC terus menunjukkan penurunan. Pada 4 Januari, basket OPEC mencapai US$ 93,51 dan tanggal 11-15 Januari bertengger di rata-rata US$ 88.