Kondisi dan Peluang Investasi Hulu Migas

Potensinya masih besar di wilayah Timur Indonesia, tapi datanya masih sangat terbatas,  papar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo pada acara Simposium IATMI di Hotel Indonesia Kempinsi.

Kondisi dan peluang lainnya adalah sejumlah cadangan hidrokarbon belum dapat dikembangkan karena  faktor keekonomian, lapangan yang sudah tua memberikan peluang penerapan teknologi EOR dan tingginya permintaan konsumsi gas domestik.

Peluang lainnya adalah optimalisasi kontrak kerja sama berupa penggunaan service contract dalam pengusahaan blok migas dan direncanakannya penggunaan gross production contract untuk kontrak kerja sama migas.

Selain itu, fiskal terms yang menarik seperti tax reimbursement, tidak ada ceiling cost, fix split selama masa kontrak (permanent split) serta bagi hasil dan komitmen investasi 3 tahun pertama berdasarka  kondisi geologi dan wilayah.

Kami berusaha untuk tidak terlalu kaku dalam memberikan komitmen investasi di 3 tahun pertama. Ini betul-betul memperhatikan kondisi blok migas tersebut,  kata Evita.

Sebagai contoh, bagi hasil migas konvensional untuk minyak yang biasanya 85:15, untuk daerah frontier, high risk area dapat mencapai 65:35. Demikian pula untuk bagi hasil gas yang biasanya 70:30, dapat mencapai 60:40. Bagi hasil CBM yang pada konvensional 60:40, dapat mencapai 55:45.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.