Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya mengenai
pelaksanaan gerakan nasional penghematan penggunaan BBM, Selasa (29/5) malam,
mengemukakan, selain 5 kebijakan penghematan BBM dan listrik, kebijakan energi
lain yang harus dilakukan adalah meningkatkan alokasi gas yang lebih besar bagi
keperluan dalam negeri. Peningkatan pasokan ini memerlukan kesiapan
infrastruktur yang mencukupi. Untuk itu, pemerintah berketetapan untuk
meningkatkan pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas serta pembangunan
instalasi pencairan dan pemurnian LNG untuk keperluan dalam negeri.
Lebih lanjut SBY menjelaskan, tujuan dan kebijakan alokasi gas yang lebih besar
sesungguhnya dimaksudkan untuk mengurangi impor minyak mentah dan BBM dari luar
negeri serta mengurangi ketergantungan pada BBM.
Peningkatan alokasi gas untuk dalam negeri diarahkan untuk mendorong industri
dan transportasi agar menggunakan gas bumi.
"Sebagai negara penghasil gas bumi yang berpotensi terus berkembang, maka
seharusnyalah kita lebih mendorong penggunaan gas untuk keperluan dalam
negeri," ujarnya.
Saat ini, pemerintah sedang bernegosiasi dengan perusahaan yang memproduksi gas
di Indonesia, terkait peningkatan pasokan ini. Ternyata hasilnya positif dan di
tahun-tahun mendatang akan jauh lebih banyak gas yang akan digunakan untuk
keperluan dalam negeri.