Lifting Minyak Turun Jadi 910.000 Barel/Hari

Hal itu dikemukakan Kepala BPMIGAS Kardaya Warnika usai rapat dengar pendapat dengan Panitia Ad Hoc II dan IV DPD, kemarin.

Menurut Kardaya, produksi minyak rata-rata pada tahun 2007 diperkirakan hanya 960.000 barel per hari. Untuk menghitung lifting, jumlah produksi itu dikurangi pemakaian minyak untuk keperluan sendiri yang berjumlah 50.000 barel per hari.

Lifting minyak merupakan faktor utama yang digunakan pemerintah pusat, daerah dan KKKS untuk memperhitungkan bagi hasil.

 

Penurunan lifting migas 2007 disebabkan oleh melesetnya produksi dari sejumlah perusahaan utama migas. Produksi ConocoPhillips turun hampir 20.000 barel per hari dari normalnya sebesar 40.000 barel per hari karena fasilitas pengolah merkuri di lapangan Belanak mengalami kerusakan.

 

Lebih lanjut Kardaya mengungkapkan, produksi minyak baru meningkat pada kuartal IV 2008 dari lapangan-lapangan yang baru diproduksi. Namun hal ini dapat terealisasi dengan catatan tidak ada hambatan yang dapat memperlambat produksi dari lapangan-lapangan tersebut, seperti pembebasan lahan.

 

Dalam rangka meningkatkan produksi minyak pula, BPMIGAS mempersingkat prosedur pelaksanaan produksi migas dari 2 bulan menjadi 13 hari kerja.

 

Ditambahkan Kardaya, percepatan produksi tidak harus menunggu rampungnya segala fasilitas industri, tetapi produksi dapat dilakukan seadanya sambil menunggu selesainya pembangunan fasilitas penunjang. Hal ini telah diterapkan di Lapangan Cepu.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.