Pengawasan Diperketat, Ditjen Migas Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Nataru 2025/2026

Berita

Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengoperasikan Posko Nasional Sektor ESDM guna mengamankan pasokan energi dan antisipasi kebencanaan geologi selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Posko ini menjadi pusat koordinasi lintas sektor untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM), gas, dan listrik di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode akhir tahun.

Pembentukan posko tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 413.K/HK.02/MEM.S/2025 dan akan beroperasi selama 22 hari, mulai 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026 dengan lokasi pusat di Gedung BPH Migas. Dalam pelaksanaannya, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) berperan aktif dalam pengawasan kesiapan pasokan, infrastruktur, serta koordinasi dengan badan usaha migas untuk menjaga keandalan distribusi BBM dan LPG di seluruh wilayah Indonesia.

Dari sisi ketersediaan BBM, Pertamina menyiapkan 125 terminal BBM, 7.885 SPBU, dan 72 DPPU. Fasilitas tambahan juga disiagakan di wilayah-wilayah dengan tingkat kebutuhan yang tinggi. Ketahanan stok BBM nasional dinyatakan aman dan berada pada kisaran 17–23 hari atau rata-rata 20 hari. Selama periode Nataru, konsumsi gasoline diproyeksikan meningkat sekitar 3,2 persen, sedangkan gasoil diperkirakan turun sekitar 7,6 persen. Penyaluran avtur juga diprediksi mengalami kenaikan seiring meningkatnya aktivitas penerbangan serta konsumsi kerosin dan minyak tanah diproyeksikan meningkat dibandingkan kondisi normal.

Sementara untuk LPG, pemerintah bersama Ditjen Migas, BPH Migas, dan Pertamina menyiagakan 40 terminal LPG, 736 SPPBE, serta 6.634 agen LPG di seluruh Indonesia. Muhammad Rizwi Jilanisaf Hisjam selaku Sekretaris Ditjen Migas menyampaikan bahwa ketahanan stok LPG nasional berada pada posisi aman dengan coverage days minimum di 11 hari.

“Kondisi stok LPG dipertahankan untuk tetap stabil selama periode Nataru 2025/2026 dengan agen dan pangkalan LPG yang disiagakan 24 jam, khususnya di wilayah dengan demand yang tinggi. Pengawasan distribusi juga diperkuat untuk memastikan pasokan tetap lancar, termasuk percepatan distribusi LPG 3 kg ke wilayah terdampak bencana di Sumatera”, jelas Rizwi.

Lebih lanjut, Rizwi menyampaikan bahwa Laode Sulaeman selaku Direktur Jenderal Migas secara langsung yang memimpin rapat bersama Pertamina Patra Niaga, Pertamina International Shipping (PIS), dan Kilang Pertamina Indonesia dalam rangka mengantisipasi pemulihan pasokan energi, khususnya BBM dan LPG di wilayah bencana alam di Sumatera.

Pak Dirjen mengupayakan langsung beberapa pasokan LPG 3 kg yang terhambat untuk dilakukan percepatan. Hasilnya alhamdulillah pasokan dari Dumai ke Aceh yang direncanakan tiba tanggal 18 bisa dipercepat satu hari menjadi tanggal 17 sudah bisa masuk”, tambah Rizwi.

Selain pengawasan BBM dan LPG, Ditjen Migas turut mengoordinasikan kesiapan infrastruktur migas lainnya, seperti keandalan pasokan gas bumi untuk rumah tangga, pelanggan komersial, industri, dan pembangkit listrik. Pengawasan terhadap fasilitas produksi, pengolahan, penyimpanan, dan penyaluran migas diperketat guna meminimalkan potensi gangguan selama masa siaga Nataru.

Melalui pengoperasian Posko Nasional Sektor ESDM ini, pemerintah berharap masyarakat dapat merayakan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan aman dan nyaman serta didukung pasokan energi yang andal dan respons cepat terhadap potensi gangguan atau bencana di seluruh wilayah Indonesia.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.