Dalam curah pendapat beberapa waktu lalu, MMGI menilai, masalah utama dalam peningkatan produksi migas adalah langkanya ketersediaan rig. Karenanya, program pembangunan rig nasional harus mendapat prioritas dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Pemberdayaan kemampuan nasional dalam pembangunan rig harus segera dimulai alias tak dapat ditunda lagi.
Pengembangan bentuk baru kerja sama operasi (KSO) dan lapangan tua, juga dapat menjadi alternatif lain untuk meningkatkan produksi migas. Khusus untuk lapangan tua, pengembangannya saat ini masih terganjal masalah keuangan dan teknologi.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas R. Priyono, pekan lalu di Jakarta, mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan kebijakan untuk mengembangkan lapangan tua. Namun berkaitan dengan paket insentif, menurut Priyono, hal itu tak perlu diberikan mengingat harga minyak dunia saat ini cukup tinggi.