Dukungan lainnya yang
diperlukan, menurut Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan di Kementerian ESDM,
kemarin, perlindungan hukum bagi pengusaha dan operator pompa di SPBU serta
pinjaman dari bank untuk investasi tangki pendam SPBU dan dispenser bagi
pengusaha SPBU dengan bunga rendah.
Kami juga meminta
dilakukannya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang gencar, kata
Karen.
Dalam kesempatan itu, Karen juga
menegaskan bahwa secara umum infrastruktur depot di Jabodetabek sudah siap per
Januari 2011. Wilayah Jabodetabek dipasok melalui tiga depot yaitu Depot
Plumpang, Cikampek dan Tanjung Gerem. Depot Plumpang kapasitas timbun premium
sebesar 106.260 kiloliter dan pertamax 34.154 kiloliter. Untuk tangki no 5,
proses pengalihan telah dimulai sejak Desember 2010 (11.000 kiloliter) dan
tangki no 13 (11.000 kiloliter) akan siap bulan Februari 2011. Cikampek dan Tg.
Gerem tidak diperlukan relokasi premium ke pertamax.
Estimasi kebutuhan dana untuk
penyediaan sarana dan fasilitas pengalihan premium ke pertamax untuk ketiga
depot timbun tersebut diperkirakan sebesar Rp 1.5 milyar. Dengan asumsi
pengalihan sebesar 52-53% dari premium ke pertamax, paparnya.
Sampai dengan 21 Desember
2010, jumlah SPBU di Jabodetabek sebanyak 720, di mana 551 SPBU (77%) sudah
siap untuk menjual pertamax. SPBU yang berpotensi switching tangki pendam ada 128 SPBU. SPBU yang
masih memerlukan investasi tangki di kecamatan
lebih dari 1 SPBU sebanyak 38 SPBU dan SPBU yang memerlukan investasi
tangki di kecamatan yang hanya memiliki 1 SPBU ada 3 SPBU.