Pada kesempatan itu, Presiden mengharapkan agar pencarian sumur-sumur minyak baru terus dilakukan, sehingga target produksi 1,3 juta barel per hari pada tahun 2009 dapat tercapai. Ini harus dilakukan karena kebutuhan minyak Indonesia mencapai 1,3 juta barel per hari.
Lebih lanjut Presiden mengharapkan Blok Cepu dapat mulai beroperasi pada akhir 2008 dan secara bertahap dapat menghasilkan tambahan produksi sekitar 300 barel per hari.
Pengembangan energi alternatif juga mendapat perhatian Presiden dan mengharapkan agar energi surya, biofuel dan angin dapat terus dikembangkan.
Selain meresmikan proyek migas, Presiden juga menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama (KKS) 9 perusahaan pemenang Lelang Wilayah Kerja Migas 2006. Sebelum dilakukan penandatanganan KKS, Selasa (20/3), telah dilakukan inisialisasi KKS di Gedung Migas Departemen ESDM, Kuningan, Jakarta.
Ke sembilan perusahaan tersebut adalah Konsorsium Total E&P SE Mahakam- Inpex Corp (Blok Mahakam), PT Tiara Bumi Petroleum (Blok West Air Komering), Konsorsium Premier Oil Ltd-Mitsui Oil Exploration Co. Ltd (Blok Tuna), Konsorsium PT Pertamina (Persero)-StatOil ASA (Blok Karama), Esso Exploration Internasional (Blok Mandar), Talisman (South Makassar) Ltd (Blok Sageri), PT. ANP Energy (Blok Lampung 1), M3nergy Berhad (Blok Ujung Kulon) serta PT. Sigma Energy Petrogas (Blok Enrekang ).
Dengan penandatanganan 9 KKS ini, total komitmen 3 tahun pertama yang akan direalisasikan mencapai US$ 411,069 juta. Selain itu pemerintah juga akan menerima bonus tanda tangan (signature bonus) US$ 30,090 juta yang akan diterima langsung 30 hari setelah penandatanganan KKS.