Hal-hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, antara
lain gas non konvensional, gas untuk transportasi, pengembangan lapangan migas
skala kecil dan kebijakan suplai gas.
Kerja
sama Indonesia dan Korea di sektor
energi telah terjalin sejak tahun 1979. IKEF terbentuk pada tahun 2006, bertujuan untuk meningkatkan
kerja sama sektor energi, dengan melibatkan sektor swasta di kedua negara.
Forum ini juga menjadi wadah baru, menggantikan Joint Committee yang
telah dilakukan selama 22 kali.
Pada bulan Mei 2011, telah
dilaksanakan The 4th Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF) di Hotel JW Marriot, Jakarta. Delegasi Indonesia
dipimpin oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegasi
Korea dipimpin oleh Moon Jae
Do, Vice Minister of International Affair, Ministry of Knowledge Economy
(MKE) Republic of Korea.
Dalam pertemuan tersebut, DelegasiRI
menyampaikan mengenai peraturan, kebijakan serta peluang investasi sektor ESDM.
Pihak Korea
mengusulkan kerja sama pembangunan proyek ESDM, antara lain Mega Proyek CNG.
Sedangkanpada The 3rd di Korea tahun 2010, kedua negara fokus pada
pengembangan dan evaluasi kerja sama yang telah ada. Beberapa kerja sama yang
akan dikembangkan adalah dimethyl ether (DME) sebagai bahan bakar
energi alternatif terbarukan, pengembangan lapangan marginal migas, CBM, batu
bara dan biofuel.
The 2nd
IKEF diselenggarakan
di Indonesia
pada Oktober 2008. Kedua pertemuan tersebut telah menghasilkan kerja sama
bidang ESDM, antara lain penandatanganan Letter of Agreement (LoA)
antara PT Pertamina dengan SK Corporation mengenai kerja sama revamping kapasitas
kilang yang berlokasi di Dumai dan Letter of Intent (LoI) antara PT
Pertamina (Persero) dengan KNOC dan SK Corporation dalam kerja sama Joint
Corporation on E&P Project.
The 1st
IKEF dilaksanakan
25 Juli 2007 di Seoul, bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.