Jakarta, Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, Kementerian ESDM menggelar upacara di pelataran halaman Kementerian ESDM, Jakarta, (10/11). Upacara dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian ESDM, antara lain Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana dan Kabalitbang ESDM FX Sutijastoto.
Dalam sambutannya, Jonan mengatakan, dirinya selalu berpikir bahwa pahlawan itu adalah menjadi orang yang berubah bagi pihak lain. Setidaknya berguna bagi lingkungan sendiri dan keluarga. "Kalau tidak bisa (berubah bagi lingkungan) besar, paling kurang menjadi berguna untuk lingkungan sendiri dan keluarga. Ya syukur-syukur kalau bisa berguna lebih dari itu, mungkin lingkungan yang lebih besar atau di lingkungan tugas dan sebagainya," ujar Jonan.
Menjadi pahlawan, lanjut dia, sebaiknya juga tanpa pamrih. Walaupun negara tidak tahu apa yang kita lakukan, tapi Tuhan Yang Maha Esa pasti mendarat perbuatan baik yang dilakukan manusia.
Salah satu contoh bermanfaat bagi pihak lain di sektor ESDM, menurut Jonan, antara lain upaya mewujudkan kemandirian energi nasional. Dia meyakini, asal ada kemauan, pasti hal itu dapat diwujudkan. Menurut Jonan, hal yang paling berbahaya adalah lantaran kita sebagai aparatur negara, banyak program-programnya yang ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
"Ini yang harusnya tidak boleh. Karena apa yang kita putuskan sekarang, kita jalankan sekarang ini akan berdampak melebihi sisa usia hidup kita, sekurangnya melebihi masa tugas kita ini. Saya minta sekali lagi, program nasional itu tidak boleh diubah untuk kepentingan sendiri, kepentingan golongan, kepentingan kelompok, kepentingan siapapun, karena itu akan berdampak panjang sekali," tegasnya. (DK)