Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus memantau dan mengawal normalisasi kegiatan produksi usai insiden yang terjadi di Blok Cepu, Bojonegoro, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (1/8).
"Benar, telah terjadi insiden. Langkah-langkah penanganan sedang dan akan terus dilakukan. Untuk mencegah dampak yang lebih besar, maka beberapa fasilitas strategis diamankan. Sebagai efeknya produksi agak menurun sedikit, mudah- mudahan besok dapat kembali normal," kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto.
Pemerintah Daerah Bojonegoro dan pihak berwajib serta para pihak akan melakukan pertemuan untuk menuntaskan segala sesuatu yang terkait insiden ini. "Senin (3/8) akan diadakan rapat lanjutan untuk memulihkan kondisi yang terganggu akibat insiden ini," tambahnya.
Selanjutnya Djoko juga mengungkapkan, pengurangan produksi tersebut dilakukan pada Early Oil Expansion (EOE) & Well Pad B dengan potensi loss sekitar 50.000-55.000 barel per hari.
"Namun, jika esok (minggu) sudah kondusif, akan diproduksikan dan dapat normal kembali," imbuhnya.
Sementara itu, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto menjelaskan, insiden terkait dengan sekuriti terjadi di area kerja EPC 1 Proyek Banyu Urip. Pekerja subkontraktor yang dipekerjakan melalui Tripatra-Samsung, kontraktor EPC 1, sedang meninggalkan area kerja tersebut sekitar jam makan siang ketika terjadi kericuhan yang menyebabkan kerusakan pada bangunan dan kendaraan. Tingkat kerusakan sedang dikaji. Penyebab insiden tersebut sedang diinvestigasi. Situasi saat ini terkendali dan sedang dipantau.
"Keselamatan dan keamanan pekerja dan fasilitas kami adalah prioritas utama kami," tambahnya.
Dijelaskan Erwin, EMCL sedang berkoordinasi dengan Tripatra-Samsung, kontraktor EPC1 dan Pemerintah. Pekerjaan di area EPC 1 dan EPC 5 dihentikan dan produksi dari lokasi sekitar insiden dihentikan sementara sambil menunggu kajian-kajian selanjutnya. "Produksi yang dihentikan tersebut akan dimulai kembali bila keadaan sudah aman untuk dilakukan," tutupnya (TW)