Surabaya, Pemerintah terus berupaya mendorong pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat, salah satunya melalui program pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (Jargas). Ditjen Migas Kementerian ESDM dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara (APBN) telah membangun jargas sejak tahun 2009 dan hingga 2023, telah terbangun sebanyak 703.308 Sambungan Rumah (SR). Salah satu kota yang menikmati Jargas adalah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur dengan total jumlah sebanyak 28.466 SR.
Dalam rangka memastikan Jargas di kota Surabaya telah terbangun dengan baik, memenuhi kaidah keselamatan, serta dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad melakukan Management Walkthrough (MWT) di salah satu lokasi penerima manfaat Jargas yaitu di Kampung Kue Surabaya, Jumat (28/6).
Dalam kunjungan tersebut, Noor meninjau fasilitas Jargas dan berdialog secara langsung dengan masyarakat penerima manfaat Jargas. Secara umum masyarakat Kampung Kue yang sebagian besar merupakan pelaku usaha kue sangat gembira dengan adanya Jargas karena selain biaya bahan bakarnya lebih murah dibandingkan LPG 3 kg, serta tidak perlu takut repot jika kehabisan bahan bakar untuk memasak karena jargas tersedia 24 jam.
“Kita berterima kasih sekali, sebenarnya bukan kali ini saja sejak tahun 2011 ya kita selalu berterima kasih atas hadirnya Jargas di lingkungan kampung kue yang mana ini sangat memberi manfaat bagi kita sebagai pelaku usaha kue. Kalau tengah malam lagi mixer roti kukus kemudian dikukus, misal kalau pakai tabung tabungnya habis langsung mati ya kan, tapi alhamdulillah dengan hadirnya Jargas ternyata ndak ada yang namanya kehabisan,” aku Ketua Paguyuban Kampung Kue Khoirul Mahfuduah.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad mengungkapkan bahwa Pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat utamanya melalui pembangunan Jargas.
“Kita melihat bahwa ternyata infrastruktur energi ini bisa menjadi pendorong awal ekonomi, ini tentunya akan terus kita dorong apalagi Pemerintah saat ini sudah mau menggalakan lagi pembangunan Jargas. Dengan harga per meter kubik saat ini Jargas memang lebih efisien dibanding tabung gas,” papar Noor.
Noor menambahkan bahwa Ditjen Migas selalu mendukung untuk menjamin keselamatan atau safety-nya, jadi nanti Jargas setelah dibangun kemudian sampai ke rumah itu ada beberapa persyaratan dari instalasi yang memang disarankan secara teknik itu kita akan selalu support PGN ketika akan menyelesaikan persyaratan perizinannya. “Dan terus terang kami juga sangat berbahagia dengan hasil yang riil dari program Jargas ini, karna seperti yang kita tau Jargas ini lebih bersih, ekonomis, dan lebih aman karena tekanan gas alam ini jauh lebih rendah di banding tabung gas dan juga membantu keuangan (negara) mengurangi impor LPG,” jelas Noor. (KDB)