Jakarta, Dalam rangka menyusun Perencanaan Strategis Migas 2025-2029 yang efektif dalam pengelolaan Migas selama masa transisi energi menuju dekarbonisasi, Ditjen Migas menyelenggarakan Forum Diskusi Strategis Migas bertajuk “Tantangan dan Strategi Adaptasi “Pengelolaan Migas Dalam Arus Transisi Energi Menuju Net Zero Emission”, bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta (20/12).
Acara Forum Diskusi Strategis Migas dibuka oleh Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan dengan dihadiri oleh para pembicara Yunus Saefulhak (Setjen DEN), Prof Widodo Wahyu (UI), Wanda Ali Akbar (Ditjen Migas-Lemigas), Abdullah Fahru Rofiq (SKK), Fabby Tumiwa (IESR), David Kaczan (World Bank), Dewi Mersitarini (Pertamina), Asri Yusrina (The SMERU Research Institute) dan para peserta pegawai di lingkungan Ditjen Migas.
Pada sambutannya, Mustafid menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan global terkait Perubahan Iklim, “Indonesia sebagai negara dengan tingkat konsumsi energi yang terus meningkat perlu menyusun langkah2 menuju dekarbonisasi, melalui peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya energi khususnya migas.”
Indonesia telah mengajukan dokumen NDC Update 2021 dengan target puncak emisi GRK nasional pada tahun 2030 melalui penyerapan bersih dari sektor hutan dan penggunaan lahan, mencapai 540 MtCO2 pada tahun 2050, “dan Indonesia terus mengeksplorasi peluang untuk menuju emisi net zero pada tahun 2060 atau lebih awal,” lanjut Mustafid.
Strategi pengelolaan migas 5 tahun mendatang mengedepankan energy security/resilience dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan Masyarakat. Namun konsep tersebut masih perlu penyempurnaan dan penyelarasaan terutama dari sisi target, rencana aksi yang lebih konkret dan detail.
Pada Forum Diskusi Strategis Migas hari ini, kita mengundang narasumber dari berbagai institusi. “Tentunya kita berharap dari beliau-beliau ini, kita akan mendapatkan gambaran gitu ya masukan untuk sektor kita dalam memasuki masa arus transisi energi menuju net zero emission,” harap Mustafid.
Kita harapkan dari hari ini, kita bisa melakukan diskusi aktif kemudian juga partisipasi aktif dari semuanya yang hadir, termasuk bapak ibu sekalian baik narasumber maupun peserta. “Sehingga nanti kita akan mendapatkan masukan yang bisa melengkapi, dari apa yang menjadi gambaran dari kita untuk menuju net zero emission,” pungkas Mustfid.
Forum Diskusi Strategis diisi dengan pemberian materi dan diskusi mengenai Framework Tata Kelola Migas yang Responsif terhadap Kebijakan Iklim untuk Mewujudkan Ketahanan Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Unlocking Potential: Strategi Meningkatkan Cadangan dan Produksi Migas dan Pemanfaatan CCS/CCUS dalam Kegiatan Usaha Hulu Migas, dan Bergerak Menuju Keberlanjutan: Fisibilitas Pengurangan Subsidi Energi Fosil secara Bertahap.