Surabaya - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menyelenggarakan "Forum Keselamatan Pengelolaan Bahan Peledak Migas" bertempat di JW Marriot Hotel, Surabaya, Rabu (18/9).
Forum ini dibuka secara daring oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Noor Arifin Muhammad, serta dihadiri oleh Koordinator Pokja Usaha Penunjang, Banarwoto, dan sejumlah narasumber dari Ditjen Migas, Baintelkam Mabes Polri, PT Pertamina Hulu Indonesia, PT Dahana, serta PT Schlumberger Geophysics Nusantara. Acara ini, turut dihadiri oleh perwakilan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas serta Badan Usaha Penunjang Migas.
Dalam sambutan pembukaan, Noor Arifin Muhammad menyampaikan "Bapak Menteri ESDM menegaskan bahwa target lifting migas harus didorong melalui langkah-langkah strategis, seperti optimalisasi cadangan minyak, reaktivasi sumur-sumur idle yang masih berpotensi, serta eksplorasi untuk menemukan cadangan baru."
Noor Arifin menekankan bahwa penggunaan bahan peledak, baik untuk kegiatan eksplorasi seismik maupun produksi melalui perforasi sumur, memegang peranan penting dalam mencapai target produksi migas. "Oleh karena itu, keselamatan dalam pengelolaan bahan peledak menjadi sangat vital agar target produksi dapat tercapai," tegas Noor Arifin.
Melalui forum ini, Noor Arifin berharap agar semua pemangku kepentingan dapat bersinergi, baik dari sisi perizinan, penggunaan teknologi terbaru, efisiensi operasi, hingga peningkatan kompetensi personel. Semua upaya ini, harus mengutamakan keselamatan di sektor migas.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pokja Usaha Penunjang Migas, Banarwoto, menambahkan bahwa kegiatan usaha migas memiliki risiko yang sangat tinggi, sehingga penting untuk selalu meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan. Serta berharap agar forum ini dapat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan zero accident, mencegah unplanned shutdown, serta meningkatkan lifting migas.
Forum ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, membahas tentang regulasi keselamatan gudang bahan peledak migas, dan perizinan bahan peledak komersial. Dan sesi kedua, membahas implementasi pengelolaan bahan peledak di KKKS, pengadaan serta penyediaan bahan peledak migas, dan keselamatan dalam penggunaan bahan peledak untuk kegiatan perforasi maupun seismik. (AFB)
